Teks Editorial

PERTEMUAN MAKAN BERSAMA MENJADI PELIDUNG DARI KRITIK NETIZEN

 

    Hari pemilihan umum presiden Indonesia sudah dekat, banyak isu-isu yang berkeluaran tentang Pilpres ini. Salah satunya, tudingan bahwa presiden Indonesia saat ini tak netral menyikapi ketiga capres di Pilpres 2024. Salah satu capres Indonesia 2024 ialah pasangan Prabowo dan Gibran.

    Meski begitu, Jokowi membuat undangan makan siang dengan ketiga capres menjadi langkah yang baik untuk menghindari adanya pertengkaran atau pemecah belahan. Tapi dikarenakan sudah adanya isu-isu yang beredar di kalangan masyarakat, undangan makan ini juga menjadi penepis sementara atas serangan yang menunjuk bahwa Jokowi tidak akan nethral pada ketiga capres.

    Fakta bahwa putra Jokowi menjadi salah satu calon wakil presiden mengundang kritik dari netizen Indonesia. Namun, Jokowi hendak menegaskan jika dirinya bisa netral dalam pemilihan capres ini. Meski begitu putra Jokowi, Gibran yang menetapkan diri sebagai calon wakil presiden tetap akan mempengaruhi pemilihan capres.

    Pada acara makan siang bersama tiga capres pada tanggal 30 Oktober 2023, Jokowi membahas mengenai netralitas pemerintah kepada Ganjar, Prabowo, dan Anies. Fakta ini didukung dengan kutipan ucapan dari salah satu capres, Anies Baswedan di Tempo.co, “Tadi beliau sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan pejabat, gubernur, bupati, dan bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral.”

    Meski sudah melakukan cara untuk menunjukan bahwa Jokowi akan tetap netral, tetapi respon Jokowi saat ditanyai soal Gibran menjadi cawapres kembali menjadi sorotan. "Ya orang tua tugasnya mendoakan dan merestui keputusan semuanya. Karena sudah sudah dewasa ini, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita," katanya. "Orang tua itu hanya mendoakan dan merestui,” ujar Jokowi dalam akun YouTube Setpres.

    Respon Jokowi ini cukup sensitif karena dapat menyebabkan pemikiran yang berbeda-beda dari masyarakat. Contoh nyatanya, ketika Jokowi membuat upaya untuk meredakan isu bahwa ia tidak netral, dengan adanya omongan seperti itu justru upaya tersebut seperti sia-sia. Masyarakat terlalu memikirkan bahwa nantinya Jokowi akan terlalu mendukung anaknya dalam konteks menjadikan wakil presiden.

    Dengan adanya isu ini ditengah panasnya masa pemilu, harapannya Jokowi dapat lebih memilihih pendapat yang akan ia keluarkan pada publik. Jika Jokowi bisa lebih mengeluarkan statement yang tidak terlalu menunjuk kepada seseorang, maka kritik mungkin akan dapat lebih reda. Karena apa yang diucapkan dari presiden akan selalu disoroti dan akan mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, tak memungkiri pendapat negatif. Ada juga saran yang untuk calon presiden berikutnya. Alangka baiknya calon yang dipilih tidak memiliki hubungan darah untuk menjauhi isu-isu negatif yang dapat menciptakan pertikaian.

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri dan Keunikan di Pulau Komodo